Part 1
Sekolah pertama adalah keluarga, guru terbaik adalah ibu dan
ayah. Kerjasama yang baik maka hasilnya akan baik. Begitupula dengan mendidik
anak, kedua orang tua harus saling mendukung satu sama lain.
Orang tua harus saling memahami hubungan saling
menyempurnakan dalam mendidik anak, peran ayah tidak bisa ditunaikan oleh
selainnya, begitu juga peran seorang
ibu. Ayah adalah sumber kekuatan dan ketegaran, sedang ibu adalah sumber
kehangatan dan kelembutan.
Diantara metode yg efektif untuk mendidik anak:
1.
Contoh
Hal yang sulit
bagi anak adalah merespon konsep pendidikan yang diberikan kepadanya, ketika
melihat orang yang mendidik dan mengarahkan mereka tidak bisa menerapkan konsep
yang dikatakannya. Anak akan melihat
perilaku atau perkataan orang tuanya, ketika orang tua mengatakan A, tetapi
pada kenyataannya orang tua tidak melaksanakan perkataan A tersebut, maka anak
akan bingung dengan tidak konsistennya sikap orang tua.
Seseorang anak
yang melihat kedua orang tuanya berdusta, maka tidak akan mungkin anak akan
belajar jujur. Perilaku orang tua di dalam keluarga menjadi role model anak
dalam berperilaku di luar. Jangan salahkan anak sepenuhnya jika melihat mereka
berkata kotor, jika orang tuapun masih berkata kotor, jangan salahkan anak jika
tidak mau mendengarkan perintah orang tua, jika orang tuapun tidak mau
mendengarkan pendapat anak.
Tidak menutup
kemungkinan bahwa anak akan mencontoh orang selain orang tua, karena lingkungan
luar rumahpun berpengaruh besar terhadap perkembangan psikis anak, oleh karena
itu wajib bagi orang tua untuk mencarikan lingkungan yang sehat sehingga
perkembangan mereka secara mentalpun sehat.
Catatan
terpenting adalah orang tua harus memusatkan perhatian untuk memperbaiki anak
sulung mereka. Karena anak sulung akan ditiru dan dicontoh oleh adik-adiknya.
bersambung.....
2.
Kebiasaan
Kebiasaan ini berdasarkan pada perhatian
dan contohdan berdiri di atas bentuk
ancaman dan bentuk motivasi. Di antara nasihat Imam Al Ghazali adalah “
Anak kecil itu adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang bersih
adalah berlian jiwa. Jika mereka dibiasakan melakukan dan diajarkan kebaikan,
maka ia akan tumbuh di atasnya dan kelak akab berbahagia di dunia dan akhirat”.
Dari pemaparan Imam Al Ghazali ini, bahwa anak bagaikan kertas putih yang
kosong tanpa noda, orang tua yang menggoreskan dan memberikan warna ataupun
melukisnya, yang akan membentuk karakter anak ataupun kebiasaannya.
Oleh karena itu berikan anak kebiasaan yang
baik sejak dini. Dari hal terkecil yaitu kejujuran, kemudian kebersihan diri.
Dapat kita lihat saat ini kebanyakan orang ketika buang air kecil di sembarang tempat dan tidak
bersuci. Di masa kecilnya ia terbiasa dengan hal itu.
Tiga prinsip penting untuk meluruskan
hal-hal yang bengkok:
a.
Mengikatnya dengan Aqidah, agar ia merasa
diawasi oleh Allah SWT dan merasa takut kepadaNya baik pada keadaan tersembunyi
ataupun terlihat. Ketika aqidah sudah terikat sejak dini, anak akan terhindar
dari perbuatan yang diharamkan.
b.
Menjelaskan kemungkaran dan kejahatan itu serta
akibatnya jika melakukan hal tersebut, agar anak mau menjauhi perbuatan
tersebut.
c.
Mengubah lingkungan sosial yang tidak sehat.
Karena seseorang itu bisa dilihat dari bagaimana agama temannya, maka hendaknya
ia memperhatikan dengan siapa ia berteman.
Oleh karena itu buat kegiatan yang bermanfaat di rumah yang dapat membuat
anak-anak disekitar rumah memiliki kegiatan yang bermanfaat.
3.
Kisah
Meneladani kisah kehidupan Rasulullah SAW,
para Sahabat, dan orang-orang shaleh, para pahlawan nasional, dan orang-orang
baik lainnya, dapat memberikan motivasi pada anak untuk berperilaku lebih baik.
Dengan menceritakan kisah inipun akan mendekatkan hubungan emosional anak
dengan kedua orang tua. Orang tua pun harus punya waktu khusus untuk “ritual kisah”
ini.
Hal penting yang harus di lakukan orang tua
sebagai berikut:
a.
Jangan paksa anak untuk mendengarkan kisah yang
tidak ia sukai atau diwaktu yang tidak ia suka. Waktu yang biasa digunakan anak
untuk mendengar kisah adalah sebelum tidur karena diwaktu ini kedekatan emosi
dan jiwa orang tua atau anak baik.
b.
Libatkan anak anda bersama anda ketika
bercerita. Bisa dilakukan dengan bertanya tentang harapan atau pendapat
lainnya.
c.
Selalu fokus pada setiap bagian dari kisah
pelajaran-pelajaran yang bisa diambil hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian
di dalamnya dan pastikan anak-anak memahaminya.
d.
Pastikan bahwa anak bisa berkonsentrasi
mendengarkan kisah dan tidak membiarkan mereka-khususnya anak-anak yang masih
kecil- pergi meninggalkan tempat pada satu waktu yang telah ditentukan. Artinya
sebelum anda bercerita buat kontrak dengan anak.
e.
Tanyakan kepada anak hikmah atau pelajaran yang
dapat diambil setelah akhir kisah.
f.
Kisah bisa dilakukan satu serial atau lebih,
syaratnya setiap peristiwa ada renungan indah untuk diperdengarkan.
g.
Kisah menjadi sarana untuk mendapatkan pahala
atau motivasi bagi siapa saja yang mencontoh- kisa juga dapat menjadi sarana
pemberian sanksi bagi anak.
h.
Menggunakan simulasi gerak dan suara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar